Poldakaltim.com, BALIKPAPAN,–Dalam rangka peresmian Balikpapan Islamic Center (BIC) yang bertepatan dengan HUT Ke-120 Kota Balikpapan, Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin mendapat kehormatan menjadi khatib Jumat (10/2/2017). Oran nomor satu di jajaran Polda Kaltim ini merupakan khatib Jumat yang pertama di masjid BIC yang bernama Masjid Madinatul Iman.
Di depan para jamaah salat Jumat yang memenuhi BIC di kawasan Jl. Belibis Ringroad Balikpapan Selatan itu, Kapolda Kaltim tampil seperti saat safari jumat yang selama ini dilakukan, yakni memakai seragam Polri dan memakai peci hitam.
Dalam khotbahnya, Kapolda Kaltim membawakan tema seperti safari-safari Jumat yang dilakukan di beberapa masjid di Kaltim, yaitu fenomena media sosial yang dimanfaatkan untuk menggunjing, menghujat, mencela orang lain. Padahal sebagi agama yang sempurna, Islam mengajarkan bagaimana tentang perasaan, mengajarkan perilaku kita, akhlak dan memberikan pendidikan-pendidikan kepada umat manusia di muka bumi ini.
“Islam mengharuskan orang-orang muslim berperilaku dengan perasaan, dan hati yang bersih. Menjaga lisan, menjaga rahasia pribadi kita masing-masing, serta berakhlak mulia, terhadap diri dan seluruh umat mukmin di seluruh muka bumi ini,†pesan Kapolda selaku khatib Jumat.
Selanjutnya di Kapolda membacakan salah satu surat dalam Alquran, yakni Surat Al Hujarat  ayat 12 yang artinya: Hari orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari buruk sangka atau kecurigaan, karena  sebagian dari buruk sangka itu adalah dosa dan janganlan suka mencari-cari keburukan orang lain …
Dikatakannya, pesan Alquran ini adalah jawaban dari fenomena yang hari ini sedang kita alami, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Kita memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Seolah-olah negara kita ini tanpa batas. Kita bisa berkomunikasi di bagian belahan dunia lain saat ini juga.
“Saat ini juga, apa yang terjadi di belahan bumi lain, saat ini juga kita bisa tahu di Indonesia, saat ini juga kita bisa tahu di Balikpapan,†katanya.
Melalui berbagai macam kemajuan teknologi, lanjut Kapolda, kita menggunakan handphone (HP), alat ekektronik, dan ada lagi kita bisa menggunakan media sosial yang sekarang ini lagi marak. Sekarang ini kita lagi senang-senangnya memakai media sosial.
“Dari kemajuan teknologi tersebut, melahirkan perilaku yang berubah. Perilaku kita senang menggujing orang, senang menghujat orang, senang mencela orang,†katanya.
Menurut Kapolda, kita kaget karena kita tidak pernah diajarkan orangtua bagaimana menghadapi media sosial itu. Di sekolah juga kita tidak diajarkan. Yang seharusnya, kita harus menelaah, memikirkan itu dengan biak.
“Bahwa kemajuan teknologi ini tidak digunakan menghujat orang, tidak digunakan mencaci-maki orang, tidak digunakan menjelek-jelekan orang. Harusnya itu digunakan untuk bagaimana menjambung silaturahmi antara sesama manusia, antara sesama umat islam. Kita saling menghormati, tolong menolong, menyebarkan agama melalui agama sosial, mengajak sesama manusia untuk bebuat orang baik,†ujarnya.
Melalui media sosial itu, kata Kapolda, bukan mengajak untuk mencela orang, atau memprovokasi. Seperti yang saat ini terjadi.  “Jadi perilaku kita saat ini perilaku yang keliru. Kita harus membenarkan perilaku kita itu. Karena menggunjing itu menyebabkan rusaknya kehormatan seseorang. Merusak hati dan ketentraman masyarakat, serta menggangu keamanan dan ketertiban masyarkat,†tambahnya.
Dijelaskannya, perbuatan menggunjing melalui media sosial yang lagi marak saat ini, merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan dan merusak agama para pelakunya. Baik sebagai pelaku, maupun orang yang ikut mendengarkan. Karena orang yang mendengarkan namun diam saja, sama dosanya dengan yang menggunjing.
“Sebaiknya, pergi atau mengalihkan ke pembicaraan lain. Ibnu Mubarak mengingatkan:  pergilah dari orang yang menggunjing, sebagaimana engkau lari dari kejaran singaâ€,†ucap kapolda.
Untuk mendengarkan khutbah Jumat ini, dapat diikuti melalui link video dalam cannel KaltimtribrataNews.