Poldakaltim.com, BALIKPAPAN,— Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim mengerahkan sebanyak 840 personelnya untuk mengamankan jalannya aksi doa bersama dan taushiah yang digelar oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kota Balikpapan, di simpang tiga lampu lalulintas Jalan Jenderal Sudirman-A Yani, Balikpapan Jumat (10/2/2017).
Personel pengamanan yang dikerahkan Polda Kaltim dalam jumlah cukup besar ini berasal dari dari Brimob Polda Kaltim,  Dit Shabara Polda Kaltim, Dit Pol Air Polda Kaltim, Dit Reskrim Polda Kaltim, Dit Intelkam Polda Kaltim, Polres Balikpapan,  dan ada pula dari jajaran  Polres PPU dan Polres Kukar. Pengawalan dilakukan sejak massa aksi yang berkumpul dari Masjid At Taqwa Jl. Jenderal Sudirman Balikpapan usai salat Jumat pukul 13.30 dan melakukan longmarch ke arah simpang tiga Jalan A. Yani dan berorasi hingga membubarkan diri menjelang salat Ashar.
“Kegiatan berakhir pukul 15.35 Wita, dan dilanjutkan longmarch menuju masjid At Taqwa. Kami bersyukur selama kegiatan berlangsung dalam keadaan aman dan terkendali,†kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana.
Berdasarkan laporan dari aparat kepolisian yang mengamankan di lapangan, sekitar 600 massa yang ikut dalam aksi doa bersama untuk Kota Balikpapan dalam rangka memperingati HUT Balikpapan ke-120 dan mencegah tindakan yang merusak keutuhan NKRI. Kegiatan aksi dilakukan oleh Presidium GNPF-MUI Kota Balikpapan Dr. Abdul Rais, MH dan koordinator lapangan dipimpin oleh Ari Alkatiri.
Aksi ini sebagai reaksi GNPF MUI Balikpapan turut serta menyemarakkan HUT Kota Balikpapan Ke-120, dan mencegah tindakan yang merusak keutuhan NKRI.
Secara kronologis kegiatan GNPS MUI Kota Balikpapan dimulai dengan berkumpul di Masjid At Taqwa dan salat Jumat pukul 12.20 Wita yang diikuti 3 ribu jamaah. H. Mahmud Albanjari selaku khatib Jumat.
Usai salat Jumat, sekitar pukul 13.30 Wita peserta aksi yang berpakaian serba putih berkumpul di depan masjid dan depan parkir gedung BRI, dan tepat pukul 14.00 mulai melakukan longmarch menuju lampu lalulintas (traffict light) simpang tiga Jl. Jenderal Sudirman-A. Yani atau depan Plaza Balikpapan. Selain berjalan kaki, iring-iringan paling depan terdapat truk Fuzo dilengkapi pengeras suara dan soud sistem tempat berorasi. Di deretan pejalan kaki juga 6 mobil roda empat sebagai pengiring dan dua ambulans dari Ibnu Sina dan Dompet Duafa.
Sekira pukul 14.30 Wita, iring-iringan massa berhenti di depan simpang tiga persis di bawah Jembatan Penyeberangan dan mulai melakukan orasi yang disampaikan secara bergiliran. Tampil pertama, yaitu dari ormas kedaerahan Laskar Antansari Sdr. Muhammad, disusul Ormas Gepak Fahmi Hamsah, Ormas LMP. Selanjutnya Ormas Islam yaitu Annas oleh ustad Sidik, HTI Balikpapan ustad Nugrho, ustad Zein, ustadz Al Mansyur, ustadz Faruh Rozi, Habib Umar, ustadz Iwan Abdulloh, serta ustad Alkatiri selaku koordinator aksi dan ustadz Abdul Rais selaku Presidium GNPF-MUI Kota Balikpapan.
Dalam aksi ini, juga dibacakan isi pernyataan sikap aliansi umat bersatu Kota Balikpapan.
- Menuntut penegak hukum menangkap Ahok (terdakwa penodaan agama) demi tegaknya supremasi hukum di Indonesia.
- Mengutuk tindakan kriminalisasi ulama.
- Mendukung keberadaan GNPF-MUI dan FPI Balikpapan yang merupakan bagian dari keluarga besar umat Islam dan mengecam keras tindakan penolakan yang tidak berdasarkan konstitusi.
- Mengecam tindakan para oknum dalam upaya adu domba suku, agama, ras dan golongan
- Umat Islam Balikpapan dan seluruh elemen masyarakat siap mengawal keutuhan NKRI dan menjaga kondusifitas kota Balikpapan dari rongrongan paham PKI dan Syiah, serta menuntut Pemerintah, TNI dan Polri bertindak tegas kepada siapapun yang berusaha menghidupkan paham PKI dan Syiah.