Poldakaltim.com, BALIKPAPAN- Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin hari ini, Jumat (24/2/2017) kembali melakukan Safari Jumat dengan menjadi khatib sholat jumat di Ponpes Al Mujahidin Kilometer 10, Jl Soekarno-Hatta, Karangjoang, Balikpapan Utara yang dihadiri sekitar seribu jamaah para santri maupun warga sekitar.
Dalam Safari Jumat kali ini,  Kapolda Kaltim didampingi Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Mulyana Hardjo, Irwasda Polda Kaltim, Karo Ops Polda Kaltim Kombes Pol Eko Iswantono, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, Wadir Binmas dan Kapolres Balikpapan beserta jajaranya. Sebelumnya, jajaran Polda Kaltim ini bersilatuhrahmi dengan Wakil Pimpinan Ponpes Al-Mujahidin H. Masud Ashadi dang pengurus lainnya.
Kapolda Kaltim dalam kotbahnya kembali menyingung soal penggunaan teknologi informasi (TI) khususnya yang sedang trend di masyarakat yakni media sosial. Â Seiring dengan kemajuan TI, Kapolda mengimbau agar para jamaah pandai-pandai dalam memanfaatkan fasilitas itu secara baik.
“Sebagai santri tentunya dapat menyikapi dunia pendidiakan baik berbasis keagamaan dan pedidikan umum atau nasional. Kita harus pandai-pandai dalam membentengi diri dari pengaruh negatif terhadap kemajuan tehnologi yang ada. Jangan menjadikan imbas yang tidak baik terhadap para santri yang ada,†kata Irjen Pol Safaruddin.
Di hadapan para jamaah yang sebagian besar santri pondok pesantren terpadu ini, Kapolda berharap agar para santri dapat menjadi penerus yang kedepanya mengisi dan memajukan bangsa dan negara.
Seperti diketahui, Pondok Pesantren Mujahidin yang berdiri sejak tahun 1981 dan mulai dioperasikan setahun kemudian, kini memiliki para santri yang mondok maupun bersekolah, yakni pada tingkat SMP dan SMA. Yang menarik, kegiatan belajar di ponpes ini sudah terbilang moderen dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Di area ponpes ini tidak susah menemukan area hotspot untuk berhubungan dengan dunia luar melalui internet. Bahkan dalam kebiatan belajar mengajar, para murid sudah menggunakan perangkat digital seperti tablet. Para santrinya pun tidak saja dari Kota Balikpapan, melainkan juga dari Kabupaten di sekitar Balikpapan, bahkan terdapat juga dari luar negeri.