Mortir dengan berat 3 kilogram tersebut ditemukan oleh Pekerja galian di lokasi pembangunan Sekolah Menengah Pertama Hang Tuah di wilayah Panglima Batur, Keluarahan Pamusian. Saat itu Iskandar, salah seorang pekerja terkejut saat cangkulnya menghantam sebuah benda keras. Setelah mengetahui benda temuannya menyerupai mortir, Iskandar langsung melapor ke Polres Tarakan.
Laporan pun langsung direspon pihak Polres dengan meneruskan ke Brimob Batalyon C Pelopor, Satu Unit Jibom dari Brimob Tarakan dipimpin oleh Iptu Moh. Nur Sugiharto langsung diterjunkan untuk mengevakuasi mortir yang diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II tersebut.
“Mortir ditemukan salah seorang pekerja atas nama Iskandar saat melakukan penggalian saluran irigasi di wilayah Panglima Batur,â€kata Danyon C Pelopor AKBP Henzly Moningkey, S.I.K, M.Si saat dikonfirmasi di Mako Batalyon C Pelopor, Jum’at, (26/5/2017)
“Waktu menggali, cangkul yang dig
Dihubungi via sambungan telepon, kepada Tim PID Batalyon C Pelopor, Dansat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Heri Heryandi, S.I.K menjelaskan bahwa mortir yang ditemukan di Tarakan masih tergolong aktif dan memiliki daya ledak hingga puluhan meter dengan radius kerusakan mencapai 200 hingga 300 meter.
“Saat ini mortir sudah diamankan di bunker penyimpanan Batalyon C Pelopor, Saya mengharapkan kepada masyarakat apabila menemukan mortir untuk tidak menyentuhnya terlebih lagi mengangkatnya. Sehingga, kita bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,†tambah Kombes Heri Heryandi. (ries/jnb)