Poldakaltim.com, MALINAU.—Bulan suci Ramadhan tampaknya tetap dijalani oleh beberapa tahanan beragama Islam yang sedang tersangkut kasus hukum di Polres Malinau. Mereka tetap menjalankan ibadah puasa dari balik terali besi, sembari berharap kasusnya cepat selesai dan bebas seperti sediakan.
“Kami ingin memanusiakan manusia, walaupun mereka tahanan, namun apa yang menjadi hak mereka akan kita berikan. Termasuk hak untuk buka puasa,†ujar Kapolres Malinau Malinau AKBP Wiwin Firta kepada tim liputan Poldakaltim.com Minggu (4/5/2017).
Karena itu, sejak memasuki bulan Ramadhan, AKBP Wiwin Fitra dan jajarannya yang sedang piket rutin memberikan takjil untuk sekadar untuk membatalkan puasa para tahanan. Tak cukup itu, untuk menguatkan para tahanan menjalani cobaan di dalam tahanan apalagi di bulan suci ini, Kapolres Malinau sering memberikan sedikit wejangan/tausiah kepada tahanan.
Hal itu diakui salah satu tahanan kepada Poldakaltim.com yang mengatakan Kapolres Malinau sering menyerahkan sendiri takjil-tajil bagi para tahanan. Para tahanan merasa sangat diperhatikan oleh pimpinan tertinggi di Polres Malinau yang mau bersusah payah mendatangi mereka, padahal seharusnya cukup melalui para penjaga.
“Penjara bukan akhir dari segalanya. Selama di penjara manfaatkan untuk banyak ibadah dan memperbaiki diri. Itu yang sering beliau katakan,†ujar salah satu tahanan yang beragama Islam.
Apa  yang dilakukan Kapolres Malinau dan jajarannya di Polsek-polsek terhadap para tahanan ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Safaruddin dalam beberapa pengarahannya. “Berbuatlah kebaikan dengan niat baik. Balasan dari Tuhan akan datang. Jangan ragu-ragu,†kata Kapolda Kaltim.
Ada saja jalannya nanti dari Tuhan, apabila kita banyak berbuat baik terhadap orang, pelayanan  yang terbaik diberikan kepada masyarakat tanpa imbalan apa-apa. “Karena Tuhan,  kalau mau menolong ada saja penyebabnya. Bukan berdoa saja, terus jatuh uang segepok,†katanya.
(Humas Polda Kaltim)