Balikpapan – Situs informasi kodam-mulawarman.mil.id telah mempublikasi tiga berita yang bukan dianggap dibuat secara resmi oleh pihak Kodam VI/Mulawarman. Tiga berita yang tertayang dalam website Kodam Mulawarman tersebut dianggap informasi liar.
Demikian disampaikan Mayor Jenderal TNI Sonhadji, Pangdam VI Mulawarman kepada sejumlah mediamassa di ruang Yudha Markas Kodam Mulawarman, Jalan Jendral Sudirman, Kota Balikpapan pada Jumat (29/9) sore.
Ada tiga berita yang menjadi sorotan, yang dianggap tulisan liar oleh Kodam Mulawarman. Ketiga berita yang dimaksud adalah pertama mengenai tulisan yang berjudul “Instruksi Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo Memutar Kembali Film Pengkhianatan G30S PKI.”
Berita kedua ialah “Intelejen TNI Valid Inilah Video Bukti Polri Memiliki Senjata Anti Tank yang Dituduhkan Panglima TNI.” dan berita yang ketiga menuliskan, “Siapa yang Mencatut Nama Presiden Ingin Datangkan Senjata 5 ribu Pucuk.”
Pangdam menjelaskan, berita yang termuat tersebut bukan dikeluarkan secara resmi oleh institusi militer Kodam Mulawarman. Memasukkan ketiga berita itu ke situs Kodam Mulawarman tanpa ada konfirmasi dan izin dari pimpinan. Ketiga berita itu dianggap ilegal.
“Ada anggota Pendam memasukkan berita ke dalam website resmi. Dipublikasinya pada 26 September (2017) pukul 21.45 menit (Wita),” tuturnya yang saat itu didampingi Wakil Kepala Polda Kaltim, Brigjen Pol Drs M Naufal Yahya.
Menurut Pangdam, berita-berita itu dikutip bukan dari pejabat militer yang ada di Kodam Mulawarman. Informasi yang terpampang di situs Kodam Mulawarman mengutip dari media sosial dan kabar yang tersiar di jejaring Whats App.
Sejauh ini, pemeriksaan awal, belum ada temuan atau indikasi kuat situs Kodam Mulawarman dibajak dari oknum luar. Pangkalnya ada pada Letkol Inf Muhammad Iqbal, Wakapendam Mulawarman. Dirinya telah menyatakan bersalah karena kurang mengawasi dan mengendalikan anggotanya, serta tidak memahami standard operasional berita yang dimasukkan ke dalam website resmi. Pihak bersangkutan dihukum berupa pencopotan jabatan dari Wakapendam.
Sebenarnya, kata Pangdam, dirinya sangat kaget ada informasi yang memuat berita liar di situs resmi Kodam Mulawarman. Apalagi ketika dipublikasi, para petinggi Kodam Mulawarman sedang berada di Kota Tarakan, menggelar pembukaan latihan gabungan dengan tentara Malaysia.
“Saya panggil Wakapendam menanyakan soal berita itu. Saya perintahkan untuk menghapus semuanya, terutama berita yang berasal dari Medos dan WhatsApp,” ungkapnya.
Biasanya, informasi yang terpublikasi di website Kodam Mulawarman selalu mengabarkan yang benar tidak mengutip dari berbagai sumber yang sifatnya liar. Pangdam menegaskan, setiap informasi yang tertayang di situs Kodam Mulawarman selalu mengacu pada sumber terpercaya dan resmi secara kelembagaan.
“Info yang kami sampaikan di situs itu harus valid. Bukan sembarangan mengambil dari pihak luar, mengutip dari sana sini. Yang masuk ke website dari sumber yang jelas,” tegas Pangdam Sonhadji.
(tbnkaltim*)