BALIKPAPAN,- Safari Jumat Kapolda Kaltim, tepatnya Jumat, 8 September 2017 giliran menyambangi Masjid Nurul Islam karang Bugis Balikpapan. Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Safaruddin seperti biasa menjadi khatib Jumat di hadapan para jamaah yang berjumlah sekitar 600 Jamaah yang mengikuti shalat Jumat.
Dalam ceramahnya, Kapolda Kaltim selalu khatib Jumat membawakan tema fenomena media sosial yang dimanfaatkan untuk menggunjing, menghujat, mencela orang lain. Padahal sebagai agama yang sempurna, Islam mengajarkan bagaimana tentang perasaan, mengajarkan perilaku kita, akhlak dan memberikan pendidikan-pendidikan kepada umat manusia di muka bumi ini.
Islam mengharuskan orang-orang muslim berperilaku dengan perasaan, dan hati yang bersih. Menjaga lisan, menjaga rahasia pribadi kita masing-masing, serta berakhlak mulia, terhadap diri dan seluruh umat mukmin di seluruh muka bumi ini.
Kapolda kembali menegaskan, karena menggunjing, atau menjelek-jelekkan orang itu menyebabkan rusaknya kehormatan seseorang. Merusak hati dan ketentraman masyarakat, serta menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat. Menggunjing orang lain, tidak terlepas, dari salah satu istilah yang disebutkan dalam alquran, yaitu gibah (menggunjing) dan bhutan (fitnah).
Kita harus berhenti mulai saat ini. Jangan karena kita berbeda agama, kita menggibah orang lain. Jangan karena kita berbeda partai politik, jangan karena kita berbeda paham, jangan karena masalah hal-hal yang tidak prinsip antara sesama umat Islam, kita saling menggibah. Ada pula gibah karena berbeda antara pakai qunut dengan tidak qunut, antara ucapan Bismillah keras dengan tidak, antara pakai tongkat dengan tidak pakai tongkat ketika salat Jumat (khatib waktu naik mimbar).
“Biarkanlah perbedaan itu. Tetapi kita harus menahan diri, untuk tidak saling menggibah antara sesama umat Islam, antara sesama umat manusia di muka bumi ini. Karena itu dilarang oleh agama. Jangan karena perbedaan, kita saling menggibah. Yang seharusnya perbedaan itu disikapi dengan baik. Menjadikan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita tidak menjadi orang-orang bangkrut kelak di akhirat,†kata Kapolda.
Bagaimana dengan orang yang sudah terlanjur melakukan gibah (menggunjing), fitnah? Kapolda dalam ceramahnya mengatakan bagi orang yang berbuat gibah, bhutan, sebaiknya segera bertobat dan minta ampun kepada sesama manusia yang digibah, minta ampun kepada Allah SWT.
(Humas Polda Kaltim)