BERAU, – Panasnya perhelatan pemilihan kepala kampung (Pilkakam) pada 25 Oktober, mulai terlihat. Terutama pada enam wilayah Kecamatan Talisayan. Bahkan, pesta demokrasi tingkat kampung itu kerap dijadikan ajang judi bagi segelintir masyarakat dalam mengadu kandidat kepala kampung yang dipilih.
Kapolsek Talisayan, Iptu Faisal Hamid tak menampik, adanya praktik perjudian yang kerap mewarnai penentuan masa depan kampung dalam enam tahun mendatang. Ia menilai, ajang taruhan masih kental melekat hingga menjadi tradisi.
“Pasti ada yang seperti itu. Jika sudah kecanduan, apapun yang bisa dijadikan duit dijadikan ajang taruhan. Taruhan siapa kandidat yang bakal menang dalam pilkakam pun bisa,†kata Kapolsek Talisayan, Iptu Faisal Hamid ,Rabu (18/10).
Mengantisipasi hal tersebut, perwira berpangkat dua balok itu, melakukan monitoring dan memperketat pengawasan guna mempersempit ruang gerak praktik judi pilkakam. Pasalnya, praktik tersebut menjadi pemicu konflik pada pergelaran pesta demokrasi kampung.
Namun, Iptu Faisal Hamid mengaku, dalam mengungkap praktiknya tidak akan mudah. Butuh peran aktif masyarakat, agar kepolisian bisa terbantu.  “Karena kebanyakan dilakukan tidak secara bergerombolan. Tapi dua belah pihak saja. Itu tentu sudah diketahui dengan jumlah ribuan warga di Kecamatan Talisayan. Belum lagi Kecamatan Biatan dan Batu Putih yang masuk di wilayah Polsek Talisayan,†tuturnya. “Apalagi jika mengunakan media komunikasi atau handpone, sangat sulit dideteksi,†sambungnya.
Kapolsek Talisayan, Iptu Faisal Hamid juga mengharapkan, agar masyarakat tidak memanfaatkan momentum pilkakam sebagai ajang taruhan yang dapat memicu kerusuhan. Pihaknya pun tidak segan-segan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku. “Kunci suksesnya pelaksanaan pilkakam ada di tangan masyarakat,†pungkasnya.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana menambahkan dengan adanya kegiatan rutin seperti ini diharap masyarakat dapat bisa merasakan keamanan di lingkungannya tutup Ade Yaya
HUMAS POLDA KALTIM