Poldakaltim.com, Balikpapan – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan diserbu sejumlah massa dari berbagai daerah.
Hal ini dikarenakan mereka tidak terima adanya seorang yang merasa sudah terdaftar juga tidak boleh mencoblos di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Balikpapan

Untuk mengungkapkan rasa kekesalannya, puluhan massa mengobrak abrik kursi yang ada di TPS.
Tidak hanya itu, mereka mengerahkan Massa untuk berorasi di depan kantor KPU dan memaksa masuk ke kantor KPU.
Tidak lama kemudian, petugas pengamanan dari Polres Balikpapan datang untuk bernegosiasi dan meminta dua perwakilan massa beraudiensi dengan Kepala KPU.
Setelah mendapat penjelasan, massa tetap tidak terima dengan keputusan KPU.
Tidak terima dengan hasil audiensi dengan Kepala KPU, mereka kemudian menambah jumlah massa hingga mencapai ratusan, sehingga terjadi keributan dan semakin anarkis yang membuat situasi Kota Balikpapan semakin mencekam.

Beruntung personel Polda Kaltim dan Kodam VI mulawarman dengan cepat meredam situasi sehingga massa berhasil di bubarkan dan situasi Kota Balikpapan menjadi kondusif.
Ternyata itu hanya simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam pengamanan Pemilu 2019 di Kota Balikpapan yang diselenggarakan personel Polda Kaltim dan Kodam VI mulawarman di depan Makodam VI mulawarman Balukpapan (22/3).
Usai kegiatan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana mengatakan, simulasi Sispamkota dilakukan agar penyelenggaraan semua tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kaltin berjalan lancar, aman, dan kondusif.

“Simulasi Sispamkota ini dilakukan untuk memberikan gambaran ancaman pada tahapan pemilu serta cara polri menangani masalah yang mungkin timbul,†ungkap Ade
Lanjutnya, Polda Kaltim dan Polres Jajaran akan mengawal jalanya Pemilu 2019, mulai penetapan paslon, masa kampanye paslon, masa tenang hingga pungut dan hitung suara.
Simulasi Sispamkota ini, melibatkan seluruh personel gabungan, diantaranya TNI, satpol PP, Linmas, dan masyarakat.
“Latihan ini yang penting semangatnya, yang kita lakukan adalah realitanya pada saat penanganan dilapangan. Semoga tidak terjadi di Balikpapan, sehingga Kalimantan Timur tetap Kondusif,†tandasnya.
Humas Polda Kaltim