Wamena. Kapolri dan Panglima TNI melaksanakan Tatap Muka bersama Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama se-Kabupaten Jayawijaya di Ruang Sasana Wio Pemda Jayawijaya, Sabtu (7/9/19).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolri Jenderal Pol. Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol. Drs. Martuani sormin, M.Si., Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal,, S.I.K., M.H. Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Yhosua Pandit Simbiring, S.I.P., Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Rudolf Albert Rodja, Dankor Brimob Polri Irjen Pol Drs. Anang Revandoko, Analisis kebijakan Lemdiklat Polri Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Kasdam XVII / Cendrawasih Brigjen TNI Irham Waroihan, S.Sos.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, S.E., M.M., Wakil Bupati Jayawijaya Marthen Yogobi, S.H., M.Hum, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda S, S.H., Dandim 1702 Letkol Inf. Chandra Dianto dan beberapa Muspida lainnya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama se-Kabupaten Jayawijaya serta Tamu Undangan yang berjumlah sekitar 200 Orang.
Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, S.E., M.M., mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi lokasi tatap muka ini. Bupati berharap melalui kedatangan Panglima dan Kapolri dapat mengetahui perkembangan daerah dan permasalahan yang ada di daerah ini yang pada akhirnya akan dapat memajukan daerah kabupaten Jayawijaya.
“Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban di daerah ini. Kami berharap dengan kehadiran Bapak Kapolri dan Panglima TNI dapat mendatangkan kesejukan di Kabupaten Jayawijaya,†ungkap Bupati Jayawijaya.
Kapolri Jendral Pol. Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan, banyak perubahan dan kemajuan terjadi di Kabupaten Jayawijaya setelah terakhir kali dirinya berkunjung disini dan mengucapkan selamat kepada pemerintah dan masyarakat atas semua perubahan perubahan di daerah ini.
“Semoga kedepan pembangunan infrastruktur cepat dilakukan karena Jayawijaya merupakan pusat dari beberapa daerah di Pegunungan. Karena tanpa infrastruktur, mobilitas barang dan orang tidak bisa dilakukan. Daerah ini merupakan lembah yang paling subur di Indonesia. Potensi Pertanian, peternakan bisa dikembangkan dengan maksimal. Bahkan kopi dan hasil bumi lainnya menjadi daya tarik daerah lainnya,†tutur Kapolri.
“banyak di daerah lain seperti di sumatera yang kekeringan dan terbakar/karhutla, tapi di wamena tanahnya subur,†lanjut mantan Kapolda Papua tersebut.
Kemudian Kapolri juga menyarankan agar Kabupaten Jayawijaya ini dikembangkan melalui Pertanian dengan mengasah Skill/ SDM yang terlatih, memperbanyak produksi dan cara memasarkan hasil pertanian.
“Harus dibentuk 1 (satu) politeknik pertanian dan perkebunan agar terdapat sumber daya manusia yang terlatih asli dari kabupaten jayawijaya,†tutur Guru Besar STIK-PTIK itu dan akan mengusulkan kepada Menteri terkait untuk pembangunan sarana Pendidikan.
Sedangkan untuk Infrastruktur sudah dibangun Presiden lewat Jalan. Jika program berjalan, hasil pertanian ini bisa berkembang dengan pesat, bukan hanya untuk daerah kabupaten Jayawijaya sendiri, tapi juga bisa surplus untuk daerah lain.
Kami tampung saran dan masukan terkait Pembangunan, Pegunungan Tengah (Pemekaran Daerah) dengan mencakup 10 Kabupaten dan akan dilaporkan kepada Bapak Presiden terkait saran tersebut, kemudian saran pembangunan untuk Mako Brimob, sudah direncanakan sejak Kapolri menjabat sebagai Kapolda Papua dan sudah ada lahan yang siap, tinggal disahkan untuk sertifikat tanahnya, agar dapat dibangun melalui dana Pemerintah.
Mantan Kepala BNPT itu menyampaikan Penggerakan Binmas Noken akan terus berjalan diantaranya Binmas Pioner (pertanian, perkebunan, perikanan), Binmas Kesehatan (untuk membantu Tenaga Kesehatan mengganti dokter yang takut bekerja di pedalaman), Binmas Mengajar (pengganti guru yang takut ke daerah terpencil) dan Binmas Gembala (menjadi gembala, bekerja di Gereja Gereja).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pun menyampaikan, dirinya hadir di Wamena ingin banyak mendengar dari para hadirin sekalian, bicara dari hati ke hati.
“Papua merupakan bagian integral dari NKRI, sehingga Bapak ibu sekalian memiliki hak yang sama dengan di daerah lain,†tegas Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut Ketua STISIP AI Yapis Wamena dr. H. Rudi Hartono Ismail, S.Pd, M.Pd. selaku perwakilan paguyuban sepegunungan Tengah yang menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang telah menjamin keamanan dan ketertiban di Kabupaten Jayawijaya.
“Harus ada konsep yang tepat di Kabupaten Jayawijaya yang memiliki karakter yang berbeda dengan daerah lainnya. Harus ada pilot project di kampung-kampung sehingga kehidupan masyarakat dapat terlihat kebersamaannya dan kesatuannya. Masyarakat menginginkan perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah,†kata Rudi Hartono.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Asologaima Aleks Silosukarnodoga mewakili tua-tua Sepegunungan Tengah mengungkapkan tidak ingin Papua ribut terus. Tanah seluas 90 Hektar yang telah diserahkan agar Panglima segera bangun Korem serta Anggota TNI dan Polri disini datang bukan untuk membunuh masyarakat tapi untuk mengamankan masyarakat.
“Bapak Kapolri tolong tingkatkan Binmas Noken. Saya orang adat yang asli NKRI, ini tempat kami tidak boleh orang lain mengacaukan daerah ini. Tolong lihat pejuang NKRI dan tokoh Pepera untuk dibuat pemukiman yang layak. Kunci pembangunan ada pada Negara. karena fungsi pembangunan ada pada negara. Saya minta Harus ada Mako Brimob di Wamena,†pungkas Aleks Silosukarnodoga.
source: Tribratanews.polri.go.id