Tribratanews.kaltim.polri.go.id, Balikpapan – Ditpolairud Polda Kaltim kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan wilayah perairan dan melestarikan lingkungan pesisir melalui kegiatan Talkshow “Ngobrol Pintar (Ngopi)” di Studio Balikpapan TV, Rabu (21 Mei 2025).
Talkshow ini mengangkat tema “Situasi Kamtibmas Perairan dan Pelestarian Lingkungan oleh Ditpolairud Polda Kaltim” dan menghadirkan tiga narasumber utama dari jajaran Ditpolairud, yaitu AKBP Syarifur Rahmad, S.I.K., M.H. (Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Kaltim), Bripka Taufik (Binmas Perairan), dan Bripka Purwanto (Binmas Perairan) dengan dipandu oleh host BTV, Sdr. Merlin.
Dalam kesempatan tersebut, para narasumber memaparkan peran strategis Ditpolairud sebagai penjaga ketertiban dan keamanan di wilayah perairan Kalimantan Timur. AKBP Syarifur Rahmad menekankan bahwa Ditpolairud tidak hanya bertugas menegakkan hukum dan menjaga keamanan, tetapi juga secara aktif memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat pesisir.
Bripka Taufik dan Bripka Purwanto menjelaskan bahwa melalui fungsi Binmas Perairan, edukasi dan sosialisasi terus digencarkan kepada masyarakat nelayan, pengguna transportasi laut, serta komunitas pesisir. Hal ini terbukti efektif, ditandai dengan penurunan angka kecelakaan perairan di wilayah Kutai Kartanegara dan Samarinda dari tahun 2023 ke 2024.
Ditpolairud juga mengungkap sejumlah kasus penting, seperti dua kasus pencurian pemberatan yang melibatkan bahan bakar dan batu bara pada April lalu. Selain itu, tindakan tegas terhadap praktik pengeboman ikan di wilayah Kabupaten Berau juga menjadi bukti keseriusan Ditpolairud dalam melindungi ekosistem laut.
Dalam upaya pelestarian lingkungan, Ditpolairud secara konsisten melakukan sosialisasi penanaman mangrove di kawasan pesisir. Awalnya mendapat keraguan dari masyarakat, namun kini terbukti berdampak positif dengan meningkatnya hasil tangkapan seperti udang dan ikan. Bahkan, materi pelestarian mangrove kini telah dimasukkan ke dalam muatan lokal di sekolah-sekolah Kota Balikpapan, sebagai bentuk edukasi sejak dini.
Terkait insiden tenggelamnya kapal di Balikpapan beberapa waktu lalu, Ditpolairud menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan human error dan menjadi tanggung jawab KSOP. Namun demikian, Ditpolairud tetap menjalankan fungsinya dengan mengawasi kapal-kapal yang beroperasi melebihi kapasitas atau tidak sesuai standar operasional prosedur.
Sebagai penutup, para narasumber mengimbau kepada pelaku usaha dan masyarakat untuk terus menjaga keselamatan di wilayah perairan, menghindari aktivitas berisiko saat musim banjir, serta tidak memarkirkan kapal terlalu dekat dengan infrastruktur seperti jembatan. Ajakan untuk menjaga lingkungan pesisir demi keberlanjutan bagi generasi mendatang menjadi pesan utama dalam talkshow ini.
Dengan hadirnya talkshow edukatif seperti “Ngopi”, Ditpolairud Polda Kaltim berharap dapat membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga keamanan perairan dan melestarikan lingkungan secara berkelanjutan.
Humas Polda Kaltim