TARAKAN – Mendengar gosip tetangga, bahwa putrinya menjadi wanita panggilan, membuat ES berang. ES pun marah dan mengusir putri kandungnya, UA (16) dari rumahnya. Tak tahu arah dan tujuan, akhirnya UA pergi ke kontrakan TS (20), rekan prianya di Markoni, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.

Di kontrakan TS, justru UA menjadi korban pencabulan. Kejadiannya pada Selasa (19/9) sekira pukul 12.00 Wita. “Awalnya itu saudara Yuyun, teman ibunya korban melapor ke ibunya kalau anaknya (UA) itu selain sekolah dia juga menjadi seorang wanita panggilan,” ucap Kapolres Tarakan Polda Kaltim AKBP Dearystone Supit, melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan Polda Kaltim IPDA Denny Madyanto.

Mendengar laporan yang memalukan itu, ES pun menunggu kepulangan UA dari sekolah menengah atas (SMA). Saat tiba di rumah, UA pun langsung diusir. “Mungkin karena malu dikasih tahu seperti itu dari temannya, setelah anaknya pulang sekolah langsung diusir oleh ibunya. Kemudian anak itu (UA) menelepon terlapor (TS) dan pergi bersama terlapor beberapa hari,” ujarnya.

Karena anaknya tidak pernah pulang ke rumah setelah diusir, ES pun mencari anaknya. Setelah mencari di beberapa rumah teman anaknya, akhirnya ES menemukan UA di rumah kontakan TS. “Kemudian ibunya bertanya ke UA dan mengetahui bahwa anaknya sudah digauli terlapor sehingga kedua orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tarakan Barat,” bebernya sekira pukul 16.30 Wita.

Idpa Denny menuturkan, setelah menerima laporan tersebut, anggota Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Tarakan Barat langsung melakukan tindakan lebih lanjut. “Tidak lama kemudian, Unit Reskrim dari Polsek Barat langsung melakukan penyelidikan, dan mendapatkan pelaku TS lalu menangkapnya dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tutur IPDA Denny kedapa awak media.

Namun saat tinggal bersama, keduanya melakukan hubungan intim. Memang tidak ada paksaan, namun korban masih di bawah umur. Selain itu, keduanya juga hanya sebagai teman akrab saja.

“Dari pengakuannya mereka sudah kenal lama, mereka tidak berpacaran tetapi mereka cuma berteman akrab itu saja. Menurut keterangannya, pada saat melakukan hubungan intin tidak ada unsur paksaan. Tetapi kita masih lakukan pengembangan lagi apakah dipaksa atau tidak,” pungkasnya.

HUMAS POLDA KALTIM

Share.

Comments are closed.

© Copyright 2024 || Polda Kaltim tribratanews.kaltim.polri.go.id

Exit mobile version